Wednesday, January 25, 2017

Keroyokan Tak Selamanya Buruk

Kalau melihat televisi dan pas ada berita tawuran antar warga atau pelajar rasanya pasti gemes. Habis dalam tawuran semacam ini tak tampak mana yang memang nyalinya berani dan mereka yang sekadar ikut ikutan. Yah, kalau majunya bareng bareng ya kelihatannya pada nyali jagoan semua. Padahal belum tentu. Makanya kroyokan biasanya dikonotasikan negatif.

Tetapi, ada tetapinya nih, keroyokan juga bisa bagus. Anak anak Bewe saja sering keroyokan. Bukan membawa batu, gir, rantai, pentungan, pistol air cabai. Keroyokan mereka dilakukan biasanya saat ada pemasangan stiker yang membutuhkan kerja sama tim. Memasang stiker seluruh bodi motor atau mobil atau pasang sandblast di gedung, itu contohnya. Konsumen mendesak agar cepat selesai, sementara tenaganya terbatas.

Jalan satu satunya ya keroyokan. Jika dilakukan dengan cara yang benar, tak ada yang terluka. Bahkan pekerjaan lebih cepat rampung. Eh, keroyokan juga pernah dilakukan oleh masyarakat Indonesia di zaman penjajahan. Bosan hidup di bawah tekanan orang asing yang menjajah, semuanya kompak mengeroyok musuh dengan senjata seadanya. Dan hasilnya bukan sesuatu yang biasa.... bisa dikatakan luar biasa. Ialah kemerdekaan.

No comments:

Post a Comment